PUISI II (Untuk Desa Ku Desa Segeran)


I don’t know! (saya tidak tahu judul nya)
By. Dev

Pernah aku mendengar, kamu itu sangat berwibawa
Pernah aku mendengar, kamu dikelilingi oleh orang-orang yang berilmu
Pernah juga aku mendengar kamu adalah desanya para santri

Ah, aku tidak percaya !(nada sinis)
Dimana wibawa kamu? (nada bertanya)
Bukannya wibawa mu rusak dihancurkan oleh sebagian yang bernaung di bawah nama mu yang dulu segar didengar?
Tinggal segilintir kan para ilmuan di sekeliling kamu? (nada bertanya)
Tengok apakah genarasi kamu sudah bisa diandalkan?
Desa santri? Mana santrinya? (nada bertanya sinis)
Sudahlah, kamu tidak perlu jemawa (sombong) dengan gelar mu yang dulu!
Lihatlah kenyataan mu yang sekarang!
                                                                                                               
                                                                           Yeah, I’ve known, you are the best village (nada sinis)
                                                                            I’ve known know about your title (nada sinis)
                                                                            That was past, wasn’t it?
                                                                            Realize about your condition nowadays! (nada perintah)

My god, open my eyes please…!(nada memohon)
I, who have never, ever realized with my Inadequacies
Open my eyes Ya Allah, for looking at the bad condition in my village,
Meli (the reader)
Ya Allah sadarkanlah kami sebagai generasi penerus
Untuk membawa lembaran perjuangan para pendahulu kami
Jangan biarkan kami terus berada di tumpukan benang-benang yang kusut, yang tidak tahu kapan kami bisa memperbaikinya
Lahaulawalaquwwataillabillahila’liyyila’dziimm.. (dibaca bersama)

Reactions

Post a Comment

0 Comments