Cukup GILA
Oleh. Dev
Aku cukup katakan
Oh, aku kilaf..., jika aku
berbuat salah
Aku cukup update status di
akun ku
“Maafkan aku tuhan”
Sekolah ku cukup untuk tempat mencari
teman
Belajar tanpa hasil tidak masalah bagi
ku
Aku cukup katakan
Ah…, aku bodoh karena bapak
dan ibu ku orang-orang bodoh!
Saya tidak mau tahu mereka sengsara
mencukupi hidup ku
Salah sendiri kenapa punya anak seperti
ku!
Aku cukup salahkan guru-guru
ku yang tidak becus mengajari ku!
Salah sendiri kenapa mau mempunyai murid
seperti ku
Biarlah otak ku tanpa isi
Yang penting penampilan ku
sudah cukup bergengsi
Ah, biarlah hari-hari ku selalu senang!
Walau pun
itu cukup sesat dan biadab!
Aku cukup katakan
“Ini adalah hidup ku, jangan
pedulikan!”
Kamu cukup gila
........ kawan! Kalau mempunyai pemikiran demikian!
Banyak yang harus kita benahi
Kesempatan yang sangat luas
kita sia-siakan
Kita yang selalu menari-nari
di atas penderitaan kedua orang tua kita
Tanpa ingin tahu betapa
beratnya mereka mencukupi kebutuhan kita
Mereka hanya ingin melihat
kita bahagia di kehidupan nanti
Sejatinya tak akan ingin
cerita buruk kehidupan mereka terulang kembali pada diri kita sebagai buah hati
Apakah kita merasa bangga di atas kebodohan kita?
Apakah gelar bodoh ini bisa membawa kita ke arah yang
kita inginkan?
Kadang kita seperti
penghayal kelas wahid yah?
Seperti orang tidur yang
berharap mimpi indahnya muncul di kehidupan nyata
Uh..., itu tidak mungkin kan
kawan?
Kehidupan sekarang dan nanti
itu nyata, yang saling berkesinambungan
Kebiadaban kita adalah
akumulasi perjalanan hidup kita yang salah
Keterpurukan kita adalah
akumulasi perjalanan hidup kita yang tanpa arah
Dan keberhasilan kita nanti,
adalah akumlasi perjalanan hidup kita juga yang kita lalui dengan benar.
Demi waktu yang tidak
mungkin bisa kita putar kawan!
Mari kita benahi satu
persatu bangunan kesemangatan kita
Kita perkuat pondasi
optimistis dalam diri kita
Tuhan lebih tertarik kepada
orang-orang yang kuat!
Pantang dari kata menyerah!
Hidup hanya sekali kawan!,
buatlah cerita hidup kita menjadi indah!
Kalau bukan kita, siapa
lagi?
0 Comments